Bismillahirrahmaanirrahiim

Belajar bahasa baru menurut sebagian orang memang susah dan memberatkan. Betapa tidak? Tidak bisa tidak kita musti menghafal kosakata-kosakata baru yang tak sedikit. Minimalnya yang ada di sekitar kita, dan paling mungkin sering dipakai di keseharian. Belum lagi jika kita ingin memahami aturan tata bahasa yang benar. Hmm..
Tapi percayalah! Dengan kesungguhan dan kesabaran semua keinginan bukan tidak mungkin bisa dicapai.

Belajar bahasa arab sebenarnya gampang-gampang susah. Mengapa? Boleh jadi memang bahasa arab itu susah, tapi Allah beri jaminan kemudahan bagi yang ingin mempelajari-nya. Terlebih lagi, tanpa kita sadari sebenarnya kita telah hafal beberapa kosakata arab. Seperti : ikhtiyar, so’al, do’a, izin, dan masih banyak lagi. Terpenting adalah kesungguhan dalam belajar, bersabar, dan jangan lekas jengah atau bosan. Tanamkan kesadaran bahwa bahasa adalah kebiasaan. Semakin kita membiasakan diri berbahasa arab, maka semakin dekat kita dengan KEBISAAN.

(Baca Juga : Bahasa Adalah Kebiasaan)

Belajar Muhaddatsah asyik di Al-Azhar..

Diantara progam atau kelas yang ada di Al-Azhar Pare yakni Kelas Muhaddatsah (Fulltime). Kelas ini dibagi menjadi tiga tingkatan: Muhaddatsah satu/dasar, Muhaddatsah dua/menengah, dan Muhaddatsah tiga/lanjutan. Kali ini kita akan membahas asyik dan menyenangkan-nya progam pembelajaran di Muhaddatsah satu. Seperti namanya, kelas ini diperuntukkan bagi pelajar yang ingin menguasai percakapan bahasa arab dimulai dari dasar. Kalian yang sama sekali belum mempunyai basic atau belum pernah belajar, tak perlu khawatir atau minder. Kalian akan belajar percakapan dengan cara atau meode yang unik, menarik, dan tak begitu memberatkatkan fikiran. Misal belajar adalah sebuah makanan, maka asatidz dan ustadzah disini selalu bisa menyajikan menu harian ini dalam sajian yang segar, menarik, tidak membosankan dan tentunya bergizi. Diantara metode pembelajaran-nya seperti membiasakan para pelajar untuk berani bercakap-cakap dengan sesama teman di dalam kelas, bahkan tak jarang diminta menerangkan sesuatu di dalam kelas dengan berbahasa arab. “Tak perlu malu dan takut salah.”, Begitu terang Ustadz memotivasi para pelajar untuk berani mencoba.. Karena diantara cara tercepat untuk segera bisa adalah berani mencoba dan tak khawatir salah.  Dan cara ini sedikit banyak terbukti berhasil. Lagi, diantara metode yang diajarkan Asatidz yakni Metode Gila atau biasa disebut Thoriqoh majnunah. Mengapa dinamakan seperti itu? Karena metode ini mengajarkan siswa untuk sering-sering berbicara sendiri atau dengan benda mati yang seolah-olah sebagai lawan bicara-nya. Seperti berbicara di depan kaca, ngomong sendiri dengan dinding, dan lain-lain. dengan membiasakan seperti itu, maka para pelajar sedikit demi sedikit akan terlatih kecakapan-nya dalam berbahasa arab.  Tak jarang pula dalam pembejaran-nya, diselingi dengan game-game yang selain menghibur, tentunya juga membantu kemampuan pelajar dalam berbahasa. Satu bulan disini, insya Allah pelajar akan merasa lebih berani dan pandai bercakap-cakap dengan bahasa arab secara mendiri. Ditambah lagi, jika selain mengambil progam kelas, juga mengambil progam asrama. Karena lingkungan juga punya peranan yang tak kalah penting. Berada di lingkungan yang hampir 24 jam mewajibkan berbahasa arab, tentu sangat bisa membantu kemajuan dan kemampuan berbahasa.