Bismillahirrahmaanirrahiim
Belajar sesuatu yang baru memang hal yang menggairahkan. Termasuk juga belajar bahasa baru. Bahasa arab sebenarnya bukanlah bahasa yang baru atau pula asing bagi kita rakyat indonesia. Lebih-lebih bila mengingat bahwa kita adalah seorang muslim. Karena dalam berbagai keadaan dan kegiatan, lisan kita seringkali melafal-kan kosakata berbahasa arab. Nama-nama disekitar kita atau mungkin nama kita sendiri banyak yang diambil dari bahasa arab; Fawaidur rohman, Abror, Husayn, Ilma, Farhah, Husna, dll.
Lagi, do’a-do’a yang telah kita hafal, lafadz-lafadz di dalam sholat, juga Al-Qur’an yang sering kita baca. Kesemuanya memakai bahasa arab. Jadi, bahasa arab sebenarnya bukanlah bahasa yang asing lagi. Hanyasaja mungkin, banyak dari kita yang berhenti pada pelafalan-nya saja. Tanpa tahu dan mau mencari tahu tentang arti dan maksud dari apa yang kita ucapkan.

Belajar bahasa arab, sama hal-nya dengan belajar bahasa inggris, korea, prancis, atau bahasa-bahasa lain. Untuk bisa menguasainya tentu butuh banyak kerja dan waktu yang tak sebentar. Kita perlu menghafal mufrodat yang biasa terpakai, belajar menyusun kalimat yang baik, memahami tata bahasa yang benar, dan lain-lain. Untuk itu, pembelajaran yang asyik dan menyenangkan tentu sangat membantu para pelajar untuk konsisten dalam belajar, supaya tak berhenti di tengah jalan.

Dauroh Al-Azhar dalam pembelajaran-nya memiliki sistem atau cara yang unik. Disini para pelajar tak sekedar belajar, tapi juga bermain. Atau juga sebaliknya: bermain sambil belajar. Di kelas atau progam Muhaddatsah(percakapan) misal-nya. Ada banyak permainan untuk melatih kemampuan berbahasa siswa; seperti Qishoh as-salsalah (cerita berantai), Tamtsiliyyah(drama), mujaddalah (debat), nadwah (presentasi), menceritakan sesuatu yang ada di gambar, dan lain-lain. Kesemuanya dilakukan secara santai dan menyenangkan di dalam kelas.
Dengan permainan seperti ini, tanpa terlalu terbebani, dengan sendirinya para pelajar akan terbiasa berbahasa arab. Dari KEBIASAAN itulah, akan ada KEBISAAN  nantinya.. Karena “Al-Lughot(h) al-adat(h)” .Bahasa adalah kebiasaan. Bukan Kemampuan atau kepintaran. Jadi mereka yang telah bisa berbahaasa arab bukan berarti lebih pintar dari kita. Hanya yang jadi sebab adalah mereka telah lebih dulu akrab dengan bahasa arab ketimbang kita. karena itu, semakin kita sering dan akrab dengan bahasa arab, sangat mungkin  bagi kita untuk bisa berbahasa arab dengan baik nantinya.

“Bahasa adalah Kebiasaan. Bukan kemampuan..”

Baca Juga : Kursus Bahasa Arab Terdepan