Asyiknya Belajar Sambil Bermain di Al-Azhar Pare — “Belajar”. Apa yang muncul di fiikiran kita jika mendengar kata ini? Tak sedikit mungin yang akan menjawab, “susah, bosan, memusingkan, lama, de el el.”  Lalu sekarang, apa yang hadir di pemikiran kita ketika mendengar kata  “Bermain?” Asyik, menyenangkan, seru dan bisa menyegarkan fikiran. Kurang lebih begitu pandangan banyak orang. Lalu, jika disuruh memilih dalam waktu yang bersamaan antara keduanya; antara belajar dan bermain, kira-kira manakah yang kita pilih? Hmm… sangat boleh jadi beberapa dari kita akan lebih memilih BERMAIN. iya kan?

Tapi sebenar-nya keduanya bisa digabungkan. Ya bermain, tapi juga belajar. Atau sebaliknya. Memang bisa? Tentu bisa. Dan pastinya lebih asyik dan menyenangkan ketimbang sekedar belajar. Untuk para pengajar, tak salah jika sesekali menerapkan pembelajaran seperti ini.

Kalian bisa mendapati pembelajaran yang seperti ini di Kursus bahasa Arab Al-Azhar Pare. Bahkan bermain sambil belajar dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran khas disini. Oh ya, bermain  tak selalu atau melulu identik dengan kegiatan anak kecil lho ya! Proses belajar sambil bermain juga cocok dipraktikkan untuk setiap usia, sebab metode seperti ini menjadikan suasana belajar menjadi lebih interaktif, dan kedekatan emosional antara  guru dan murid lebih gampang terjalin. Ditambah lagi, selain kita mendapatkan rasa senang dan bahagia dari bermain, kita pun bisa mendapatkan ilmu-ilmu yang secara langsung dapat kita terapkan di dalam permainan itu sendiri. Seperti ungkap pribahasa, “sambil menyelam minum air”

Berikut ini beberapa games atau permainan yang sering dipakai dalam pembelajara di Kursus bahasa Arab Al-Azhar Pare.

Yuk simak!

  1. Eat Bulaga..
    Sudah sering mendengar game ini bukan? Nah, di Al-Azhar, permainan ini juga dipakai dalam metode pelajaran. Adapun cara bermain-nya tak jauh beda. Hanya jika di eat bulaga umumnya memakai bahasa indonesia, maka di Al-Azhar bahasa yang dipakai adalah bahasa arab.
    Jadi satu kelas dibagi menjadi dua kelompok: putra dan putri. Nah, dari kelompok putra memilih satu perwakilan, dari kelompok putri juga memilih satu perwakilan. Keduanya diminta untuk menebak satu kata dari beberapa kategori: ismul hayawan (nama hewan), ismul madinah (nama kota di Indonesia), a’dho-ul insan (anggota-anggota badan), profesi, dan Ismul fakihah(nama buah-buahan). Sedangkan yang lainya sekedar di-izinkan mengomandoi dengan 2 kata: Na’am(benar) atau Laa (tidak).
    Disini yang dilombakan adalah kecepatan menebak. Kelompok yang paling cepat menebak dengan benar, dia yang menang. Biasanya waktunya antara 2 atau tiga menit.
  1. Lempar Spidol..
    Kedengaranya memang aneh. Tapi game ini terbilang sangat seru dan menantang. Mulanya para pelajar diminta duduk membuat lingkaran. Lalu Guru/Ustadz menyebut satu kata yang global atau luas. Bisa tempat atau apa saja. Misal sang Ustadz menyebut “madrosah”, lalu melempar atau mengarahkan spidol itu ke salah seorang pelajar, maka bagi pelajar yang duduk didepan atau didekat spidol wajib menyebut satu kosakata yang berhubungan dengan madrasah(sekolah) . Setelah berhasil menyebutkan, pelajar itu melemparkan atau mengarahkan spidol ke pelajar lain. Begitu seterusnya sampai ada yang tak bisa menyebutkan kosakata.
  1. Nurokizu
    Nurokizu adalah satu diantara permainan yang khas di Pare. Permainan ini menuntut kosentrasi dari tiap-tiap peserta.. Nurokizu itu sendiri adalah bahasa arab yang berarti kosentrasi. Permainan ini bisa dilakukan dengan berdiri, atau bisa juga dengan duduk. Kecakapan gerakan tangan juga diperlukan dalam game ini. Karena jika terlambat gerakan-nya, maka juga akan terlambat dalam mengucapkan nama. Mulanya setiap pelajar diminta mengelompok membentuk lingkaran. Lalu menepuk paha dan tangan serentak sambil mengucap
    “Nurokizu. Nurokizu nabda-u.”
    Kemudian diketukan pertama menyebut nama sendiri, dan diketukan yang kedua menyebut nama orang yang dipilih. Peraturanya tidak boleh kembali ke nama sebelum-nya dan tidak boleh menyebut nama orang disampingnya. Bagi yang kalah, maka akan dapat hukuman. Seringnya dibedaki. Tapi juga tak jarang hukuman-nya dengan menghafal beberapa mufrodat (kosakata) dan atau takallum(berbicara dalam bahasa arab) dengan waktu tertentu.

Demikian tiga diantara banyak permainan yang sering dimainkan di Al-Azhar Pare. Tertarik untuk mencoba, Yuk segera gabung bersama kami, disini!